Nun jauh dibawah air terjun pegunungan Jepang, di tengah gemericiknya air, orang mungkin akan mendengar samar-samar suara "shoki-shoki", seperti suara orang yang sedang mencuci kacang merah azuki. Sepintas mungkin biasa saja, namun jika didengar lebih lanjut, suara tersebut menyerupai nyanyian yang cukup mengerikan. Konon, nyanyian ini diyakini sebagai suara dari Azuki Arai, siluman si pencuci kacang merah.
Sosok Azuki Arai digambarkan menyerupai seorang kakek-kakek, dengan postur tubuh kecil sekitar 150 cm. Kepalanya botak dengan helai rambut tipis di sisi kiri dan kanan kepalanya. Tubuhnya bungkuk, dan selalu membawa bejana bambu berisi kacang azuki. Siluman ini sebenarnya hanya terfokus pada kacang merah (azuki) yang dibawanya. Namun saat mencuci , ia selalu bernyanyi "Azuki togou ka, hito kuo ka, shoki shoki" ("cuci kacang ini, atau kutangkap seorang manusia untuk kumakan, shoki shoki").
Legenda tentang Azuki Arai berawal dari anggapan yang mengatakan bahwa suara gemericik air di tepi sungai kadang membuat pendengeran disorientasi. Kadang suara air yang sayup-sayup terdengar dari kejauhan seperti orang sedang bernyanyi. Itulah sebabnya suara kacang azuki saat dicuci yang berbunyi "shoki-shoki" dianggap seperti ada Azuki Arai yang sedang bernyanyi.
Kebanyakan orang yang mendengar nyanyian Azuki Arai akan merasa penasaran dan ingin mencari tahu dari mana asalnya sumber suara. Berhati-hatilah karena disinilah perangkap Azuki Arai yang sebenarnya. Suara nyanyian Azuki Arai terkadang berasal dari berbagai tempat secara acak sehingga membuat orang yang mendengarnya kelimpungan dan merasa disorientasi. Saat kelelahan atau lengah, orang tersebut akan mengambil jalan yang salah sehingga tersesat dan celaka.
Walau nyanyiaannya terdengar menakutkan, nyatanya Azuki Arai termasuk siluman yang pemalu dan senang mengisolasi diri. Sangat jarang bagi siluman ini untuk menampakkan diri apalagi sampai melukai manusia secara fisik. Mereka lebih senang menjahili dan melihat ekspresi ketakutan manusia saat manusia mendengar nyanyian mereka. Tampaknya tidak berbahaya memang, namun buat kamu yang tidak bisa berenang sebaiknya menghindari siluman ini, karena salah-salah mereka akan membuatmu panik ketakutan dan langsung lari tanpa memerhatikan langkah hingga jatuh ke sungai terseret arus.
Jika kamu kebetulan bisa melihat youkai ini, bisa jadi kamu sedang beruntung. Namun jika kamu sayup-sayup mulai mendengar nyanyian Azuki Arai, lebih baik pergi menjauh saja sebelum siluman ini semakin senang menakutnakuti kamu.
Hingga detik ini, masih banyak masyarakat Jepang yang percaya jika Azuki Arai masih eksis dan tinggal dibalik rerimbunan hutan pegunungan. Beberapa pendaki gunung mengaku pernah mendengar nyanyian Azuki Arai walau tidak terlalu jelas, seolah siluman tersebut ingin menunjukkan eksistensinya.
Mengapa kacang azuki? Sejak berabad-abad lalu kacang azuki telah menjadi makanan sehat yang sangat populer di Jepang. warnanya yang kemerah-merahan seringkali dipakai sebagai bahan baku masakan sekaligus simbol keberuntungan. Kadang kacang ini direbus bersamaan dengan gula lalu ditumbuk menjadi anko, semacam pasta manis yang biasa digunakan untuk mengisi kue-kue. Kacang ini juga bisa direbus bersamaan dengan beras untuk membuat sekihan (beras merah). Tapi sebelum digunakan untuk itu semua, kacang ini memang harus dicuci terlebih dahulu, dan proses inilah yang biasa dilakukan oleh siluman Azuki Arai, suara air dan bunyi bulir-bulir kacang azuki dalam bejana bambu saat proses penccucian sepintas memang menyerupai suara air di tepi sungai yang menjadi habitat siluman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
おろかみたいなコメントをする人は地獄へ行け