Selasa, 23 Oktober 2012

Komunitas Penggemar Anime

Dunia ini luas.
Saya akui kata-kata di atas memang agak unik untuk membuka suatu artikel yang bahasannya akan saya ketik berikut ini, tetapi kata-kata di atas adalah satu-satunya kata-kata yang bisa saya pikirkan untuk menanggapi hal yang sebentar lagi akan saya bahas.

Anime adalah kata-kata serapan dari bahasa inggris yaitu Animation. Pada dasarnya kata tersebut mempunyai arti kartun atau animasi, tetapi dengan seiring dengan berjalannya waktu, anime menjadi sebuah kata untuk menyebut suatu produk animasi khusus dari Jepang.

Itulah penjelasan singkat mengenai anime, namun yang ingin saya bicarakan kali ini bukanlah anime itu sendiri, namun para fans dari anime tersebut. meskipun anime pada dasarnya adalah kartun, tetapi konsumennya tidak hanya dari kalangan anak-anak saja, tetapi bagai layaknya film-film lainnya, anime pun dikategorikan menjadi anime untuk anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Ya! Bahkan untuk kalangan dewasa sekalipun. tidak sering kita temukan anime yang mempunyai tema yang berat, penuh dengan trik dan intrik sehingga hanya orang yang sudah dewasalah yang bisa mengerti jalan ceritanya.

Anime dibuat sedemikian rupa menariknya, sehingga fansnya pun meningkat pesat, dan tidak hanya dari jepang saja, tetapi di setiap negara di seluruh dunia! di antara para fans pun ada beberapa orang yang sangat kecanduan dengan anime ini, bahkan terkadang kecanduannya bisa mencapai tingkat akut. Untuk orang-orang seperti ini, di Jepang mereka disebut dengan sebutan otaku. anime memang hanya kartun, atau lebih tepatnya lebih dari sekedar kartun? yang agak sulit menggambarkannya, pokoknya anime memang berupa animasi, namun, seperti pada banyak hal pada umumnya, anime pun mempunyai dampak positif maupun negatif. Untuk otaku yang saya sebutkan di atas saja untuk contohnya, para manusia yang disebut dengan otaku ini mempunyai citra yang sangat buruk di mata masyarakat Jepang. Bahkan beberapa orang sampai-sampai menyebut anime sebagai racun, dan jika kita sudah terkontaminasi dengan racun tersebut, maka otak kita akan menjadi rusak, dan hidup kita pun akan menjadi rusak pula. Sebenarnya apa otaku itu sehingga nama mereka begitu buruk?

Mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa anime hanyalah kartun. Tetapi kartun ini bagi orang tertentu dapat membuat mereka kecanduan. Untuk gambaran seorang otaku tadi, bayangkanlah seseorang yang sudah berusia 30 ke atas, yang merupakan pengangguran, sehari-harinya hanya mengunci di dalam kamarnya, di depan tv atau komputer, tidak melakukan apa-apa. bahkan sebagian dari mereka ada yang tidak peduli dengan manusia lainnya, dan bahkan ia sampai jatuh cinta dengan karakter kartun tersebut! untuk orang seperti ini, orang jepang mempunyai sebutan juga, yaitu nijikon atau 2D con. Ni merupakan sebutan untuk angka 2 dalam bahasa jepang, dan ji merupakan sebutan dari D (dibaca dalam bahasa inggris di, namun karena logat orang jepang, dibaca ji). 2D con itu sendiri merupakan singkatan dari Two Dimension Complex.

Itu adalah gambaran tentang dampak buruk anime, namun, istilah otaku yang begitu negatif hanya terbatas di dalam jepang saja. Otaku di negara-negara lain termasuk Indonesia tidaklah se-ekstrim itu, para otaku di luar jepang mengalami penyempitan makna, menjadi sebutan untuk mereka-mereka yang gemar dengan anime.

Walaupun mempunyai dampak negatif, tapi anime juga mempunyai dampak positif. Diantaranya adalah pengembangan dari suatu daya imajinasi dan kreatifitas seseorang yang tentunya sangat diperlukan untuk membuat ilustrasi dari animasi. Dan juga tentunya dari segi cerita, banyak adegan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa, dapat kita buat animasinya sehingga seseorang dapat mengembangkan ilustrasi untuk cerita mereka secara maksimal. Belum lagi dari segi lapangan pekerjaan, di Jepang, ada asosiasi khusus untuk menampung pengisi suara untuk anime. Di dalam asosiasi ini, mereka mengembangkan seni untuk membuat suara percakapan biasa menjadi semenarik mungkin, dan para pengisi suara ini mempunyai popularitas sendiri atas suara-suara khas mereka. Karena setiap harinya mereka melatih kualitas suara mereka, maka tidak sedikit dari pengisi suara atau dalam bahasa jepang kita disebut dengan Seiyuu ini bisa menyanyi. Bahkan beberapa di antara seiyuu ini ada yang berhasil menjadi penyanyi sukses.

Begitu banyak dampak yang dihasilkan oleh suatu kartun yang tentunya penjabaran di atas hanya sedikit jika ingin mengetahui secara keseluruhan tentang anime. Oleh karena itupun saya hanya bisa berkomentar Dunia ini luas. Menurut saya, sebenarnya tidak apa menyukai sesuatu, asalkan kita dapat mengambil segi positifnya. Tentunya ini berlaku untuk semua hal, tidak hanya anime, segala sesuatu yang berlebihan pastilah akan menjadi tidak baik, karena itu, ada baiknya kita introspeksi diri, melihat dengan sudut pandang yang luas, memilah-milah mana yang baik dan buruk untuk kita, sehingga untuk ke depannya kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

1 komentar:

  1. Halo Pecinta Anime :)

    Perkenalkan, saya Dewi dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi Anime menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload foto-foto,video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus

おろかみたいなコメントをする人は地獄へ行け