Botak, culun, selalu berjalan atau bergerak secara berkelompok, merupakan pemandangan yang sering kita temui pada tahun ajaran baru di setiap universitas. Mereka adalah para mahasiswa baru yang masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Dengan bantuan para senior atau kakak kelas, para mahasiswa baru ini perlahan dapat mengenal, beradaptasi, dan pada akhirnya mencintai lingkungan baru mereka. Karena itu di setiap tahunnya di setiap universitas, pastilah diadakan kegiatan yang dinamakan masa orientasi. Namanya sendiri berubah seiring dengan waktunya, misalnya saja pada zaman orang tua saya masih kuliah, dinamakan dengan nama mapram, dan beberapa tahun sebelum pada akhirnya disebut dengan sebutan PPSPPT, kegiatan ini dinamakan ospek. Namanya memang bermacam-macam, tetapi intinya tetap satu, yaitu mengenalkan lingkungan kampus pada mereka yang baru masuk.
Walaupun tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan, namun pada tahun-tahun sebelumnya banyak kita dapati bahwa kegiatan ini terkenal seram di antara para mahasiswa baru. Bagaimana bisa begitu menyeramkannya? Ini karena biasanya pada kegiatan tersebut, para senior banyak yang menjahili juniornya. Untuk "menjahili" nya itu sendiri sebenarnya adalah agar para mahasiswa baru dapat kompak baik pada angkatan maupun almamater serta memperkuat tali persaudaraan di antara para mahasiswa itu sendiri. Namun pada kenyataannya banyak para senior yang kadang menjahilinya agak di luar batas, sehingga bisa menimbulkan trauma bagi beberapa mahasiswa baru, atau bahkan sampai harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
Seiring dengan waktu, kegiatan orientasi ini lama kelamaan menjadi agak melunak, untuk tahun ini saja misalnya, di beberapa kampus bahkan ada yang menghapuskan senioritas. Tidak ada lagi senior yang dipanggil kakak, atau panggilan-panggilan lainnya yang menunjukan para senior adalah senior. Hal ini tentunya membuat para mahasiswa baru dan juga orang tua mahasiswa baru dapat bernapas lega.
Jika kita lihat dari sudut pandang untuk mengurangi ketegangan dan juga kekerasan antara mahasiswa senior dan junior, hal ini merupakan hal yang bagus. Namun jika dilihat dari sudut pandang kekeluargaan dan ikatan mahasiswa, menurut saya hal ini agak kurang baik. Karena seperti yang kita tahu, untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman sebagai mahasiswa secara maksimal, diperlukan relasi dan koneksi yang seluas-luasnya. Yang mengajarkan banyak hal yang tidak diajarkan oleh dosen biasanya adalah senior, dengan ditiadakannya senioritas, rasanya sulit untuk para mahasiswa baru untuk mengenal dan dekat dengan senior-seniornya. Karena walaupun senior suka "menjahili" mahasiswa baru, namun secara tidak langsung senior juga mengajak mahasiswa baru untuk masuk dalam ruang lingkup para senior. Sedangkan jika tidak seperti itu, mahasiswa baru cenderung hanya berkumpul dengan sesama mahasiswa baru, sehingga relasi mereka pun akan menjadi terbatas. Senioritas yang berlebihan memang merugikan banyak pihak, namun jika dihilangkan sepenuhnya, menurut saya itu secara tidak langsung akan berdampak negatif pada para mahasiswa baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
おろかみたいなコメントをする人は地獄へ行け