Dua penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri sedang
berebut kasus pengadaan simulator Surat Izin Mengemudi (SIM). Bahkan,
keduanya juga menetapkan orang yang sama sebagai tersangka dalam kasus
tersebut.
Apa tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? "Presiden membatasi diri (untuk tidak campur tangan) karena ini adalah ranah hukum," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Jumat (3/8).
Menurut
Julian, Presiden berharap agar keduanya tidak saling berkompetisi dalam
menyelesaikan kasus yang sama. Justru, yang diperlukan di sini adalah
sinergi antar dua lembaga.
"Harus ada sinergi karena tujuannya untuk pemberantasan korupsi," ujar Julian.
Kisruh
antara KPK dan Polri ini sebenarnya sudah didengar oleh Presiden SBY
sejak beberapa hari lalu saat KPK melakukan penggeledahan di Korps Lalu
Lintas Polri (Korlantas). Saat itu, Presiden memerintahkan Menko
Polhukam Djoko Suyanto agar berkomunikasi dengan Kapolri dan Pimpinan
KPK.
"Presiden mengikuti dinamika dari pemberitaan bahwa ada
kalangan dari pengamat hukum dan kalangan DPR yang mendorong agar
Presiden mendorong kepolisian menyerahkan penyidikan ke KPK," ujar dia.
Presiden berharap, kedua penegak hukum bisa menyelesaikan masalah ini. Apalagi sudah ada kesepakatan antar penegak hukum.
"Ada
prosedur yang dipatuhi antara KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri, ada MoU
untuk melakukan tindak lanjut penanganan kasus. Oleh karena itu, kembali
ke mekanisme MoU," ujar Julian.
Soal siapa yang harus menangani
kasus ini, Julian menyerahkan sepenuhnya kepada Undang-Undang. "KPK
memiliki UU benar, tetapi kepolisian juga memiliki UU yang memberikan
ruang untuk melaksanakan penyidikan. Sebenarnya (instruksi) presiden
sudah dijalankan, tapi memang ada pemberitaan yang berkembang," kata
Julian.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/sby-tak-mau-campuri-perseteruan-kpk-vs-polri.html
Seharusnya Presiden harus bertindak tegas dalam hal ini, karena ini sudah mulai menyimpang dari maksud pembentukan kesatuan polisi itu sendiri. Sebenarnya hal seperti ini dapat dihindari jika saja polisi mempunyai divisi khusus untuk menyelidiki kasus-kasus seperti ini, namun di Indonesia sudah ada badan yang menangani kasus seperti korupsi, sehingga harusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi.
Selasa, 20 November 2012
Selasa, 06 November 2012
Komunitas Cosplay Indonesia
Sebenarnya, hobi cosplay, atau costume play, sudah berkembang di
Indonesia sejak awal tahun 2002. Mereka ini adalah para penggemar film
anime, game, komik manga, dan semua yang berbau Jepang. Secara definisi,
cosplay adalah hobi mengenakan pakaian lengkap dengan aksesori dan rias
wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh karakter animasi.
“Dulu, kami iseng searching di internet. Ternyata, ada forum internasional costume play. Di Jepang bahkan sudah ada sejak tahun 1996. Nah, kami pun tertarik untuk membentuknya di sini,” kata Usagi Chiba Serenity (nama populernya di internet). Wanita ini jatuh cinta pada costume play sejak SMA.
Menurut Usagi, dulu, aktivitas cosplay sering diadakan di kampus yang memiliki jurusan sastra Jepang. Berbeda dari komunitas pada umumnya, komunitas ini bersifat cair, tidak ada kepengurusan, termasuk ketua. Setiap orang bebas membentuk tim masing-masing. Mereka biasanya bertemu jika ada event tertentu. Para cosplayer rutin berkumpul. “Tempat favorit kami di Kota Tua (Jakarta). Di situ, kami berfoto rame-rame.”
Kali lain, mereka memainkan kabaret. Cerita kabaret diangkat dari berbagai game fiksi ilmiah, seperti Samurai Warriors, Final Fantasy, dan Street Fighter. “Sesuai pakem kabaret, kami tak hanya memakai kostum, tapi juga berakting,” kata Usagi, yang sering hunting bareng ke toko kain atau ke pusat grosir tekstil untuk mencari aksesori dan wig. Kali lain, Usagi dan teman-temannya pergi bersama untuk sekadar main game online.
Usagi punya sekitar 50-an kostum. “Sebagian besar adalah kostum karakter Sailor Moon!” katanya. Dari mana ia memperoleh kostum sebanyak itu? “Cari bahan dan aksesori sendiri, lalu saya jahit sendiri pula. Kalau ke penjahit, takutnya mereka nggak ngerti yang saya mau, karena bajunya aneh-aneh,” katanya. “Ini bukan hal yang buang-buang waktu. Hobi ini mengasah kreativitas kami,” sambungnya.
Anggota cosplay yang sebagian besar wanita, tidak mengenal umur, ada yang masih kelas 5 SD, ada pula pekerja kantor yang sudah menjabat manajer. Forum mereka bisa ditemui di facebook cosplay Indonesia dan online magazine www.cosmagz.com
Sumber: http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/komunitas.cosplay.indonesia/005/007/51
Cosplay adalah kegiatan yang ada dikarenakan oleh perkembangan game dan animasi. Menurut saya kegiatan ini bagus sekali, karena kegiatan ini banyak hal positif yang bisa kita petik. Contohnya saja untuk membuat kostum Cosplay, yang pastinya membutuhkan kreatifitas tinggi agar dapat menyerupai dengan kostum yang muncul pada game dan animasi tersebut. Dan juga dalam kegiatan seperti ini, para Cosplayer dapat saling berbagi pendapat dan juga sudut pandang mereka masing-masing, sehingga pada akhirnya mereka dapat menciptakan suatu wadah untuk menyalurkan hobi mereka secara positif.
“Dulu, kami iseng searching di internet. Ternyata, ada forum internasional costume play. Di Jepang bahkan sudah ada sejak tahun 1996. Nah, kami pun tertarik untuk membentuknya di sini,” kata Usagi Chiba Serenity (nama populernya di internet). Wanita ini jatuh cinta pada costume play sejak SMA.
Menurut Usagi, dulu, aktivitas cosplay sering diadakan di kampus yang memiliki jurusan sastra Jepang. Berbeda dari komunitas pada umumnya, komunitas ini bersifat cair, tidak ada kepengurusan, termasuk ketua. Setiap orang bebas membentuk tim masing-masing. Mereka biasanya bertemu jika ada event tertentu. Para cosplayer rutin berkumpul. “Tempat favorit kami di Kota Tua (Jakarta). Di situ, kami berfoto rame-rame.”
Kali lain, mereka memainkan kabaret. Cerita kabaret diangkat dari berbagai game fiksi ilmiah, seperti Samurai Warriors, Final Fantasy, dan Street Fighter. “Sesuai pakem kabaret, kami tak hanya memakai kostum, tapi juga berakting,” kata Usagi, yang sering hunting bareng ke toko kain atau ke pusat grosir tekstil untuk mencari aksesori dan wig. Kali lain, Usagi dan teman-temannya pergi bersama untuk sekadar main game online.
Usagi punya sekitar 50-an kostum. “Sebagian besar adalah kostum karakter Sailor Moon!” katanya. Dari mana ia memperoleh kostum sebanyak itu? “Cari bahan dan aksesori sendiri, lalu saya jahit sendiri pula. Kalau ke penjahit, takutnya mereka nggak ngerti yang saya mau, karena bajunya aneh-aneh,” katanya. “Ini bukan hal yang buang-buang waktu. Hobi ini mengasah kreativitas kami,” sambungnya.
Anggota cosplay yang sebagian besar wanita, tidak mengenal umur, ada yang masih kelas 5 SD, ada pula pekerja kantor yang sudah menjabat manajer. Forum mereka bisa ditemui di facebook cosplay Indonesia dan online magazine www.cosmagz.com
Sumber: http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/komunitas.cosplay.indonesia/005/007/51
Cosplay adalah kegiatan yang ada dikarenakan oleh perkembangan game dan animasi. Menurut saya kegiatan ini bagus sekali, karena kegiatan ini banyak hal positif yang bisa kita petik. Contohnya saja untuk membuat kostum Cosplay, yang pastinya membutuhkan kreatifitas tinggi agar dapat menyerupai dengan kostum yang muncul pada game dan animasi tersebut. Dan juga dalam kegiatan seperti ini, para Cosplayer dapat saling berbagi pendapat dan juga sudut pandang mereka masing-masing, sehingga pada akhirnya mereka dapat menciptakan suatu wadah untuk menyalurkan hobi mereka secara positif.
Langganan:
Postingan (Atom)